Listrik Indonesia | Seiring bertumbuhnya sektor ketenagalistrikan, maka kebutuhan akan tenaga teknik ketengalistrikan juga semakin meningkat. Demi menjawab kebutuhan tersebut Institut Teknologi PLN (IT-PLN) membuka enam Program Studi terbarunya.
Rektor IT-PLN, Prof . Iwa Garniwa memproyeksikan kebutuhan tenaga teknik ketenagalistrikan dalam medio 2022 hingga 2030 rata-rata 12-14 juta. Sedangkan Perguruan Tinggi hanya mampu mencetak 6.000 hingga 8.000an tenaga teknik ketenagalistrikan setiap tahunnya. Maka, masih ada disparitas yang cukup besar.
Prof. Iwa juga menyampaikan, dibukanya enam prodi ini dilatarbelakangi untuk menghadapi perkembangan dunia yaitu industry 4.0 dan transisi energi. Oleh karenat itu, enam Prodi tersebut saling berkaitan untuk menjawab tantanga-tantangan global tersebut. Adapun enam Prodi terbarunya antara lain; S1 Kewirausahaan Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, S1 Teknik Industri Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, S1 Sistem Informasi Fakultas Telematika Energi, S1 Teknik Tenaga Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, S1 Teknik Sistem Energi Fakultas Tenaga Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, S1 Geografi Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan.
“Dulu waktu masih menjadi Sekolah Tinggi, IT-PLN hanya ada tujuh Prodi. Melihat keterdesakan kebutuhan akan tenaga teknik ketenagalistrikan. Karena itu, saya mempercepat penambahan enam Prodi baru dan Prodi-prodi tersebut berkaitan untuk memenuhi kebutuhan zaman,” ujar Prof. Iwa di Kampus IT-PLN, Jakarta. Selasa, (16/8/2022).
Lebih detil, ia menjelaskan, adanya Prodi Kewirausahaan tujunannya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Technopreneurship. Selain ahli sebagai teknisi lulusan juga ahli berwirausaha sesuai keahliannya. Kemudian, Teknik Industri di mana supply chain sangat diperlukan bagaimana sistem ini berjalan dengan baik. Sementara jurusan Sistem Informasi tentu di masa kini sangat dibutuhkan terlebih untuk membuat data base. Selanjutnya, ada Prodi Teknik Tenaga Listrik dan Teknik Sistem Energi. Tenaga ahli ini yang saat ini sangat dicari pada industri ketenagalistrikan. Terakhir yaitu Prodi Geografi tenaga ahli ini juga dibutuhkan biasanya untuk memetakan tempat-tempat yang bakal dijadikan proyek ketenagalistrikanmaupun energi.
“Kita juga menyiapkan tenaga pengajarnya dengan peningkatan akselerasi SDM yang ke depan bukan hanya untuk mengajar di S1 tetapi juga untuk Pascasarjana,”jelasnya.
Dukung Prodi Baru
Penambahan Prodi ini juga didukung oleh YPK PLN selaku holding IT-PLN dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Ketua YPK PLN, Ir. Djoko Paryoto mengatakan, dengan adanya penambahan Prodi baru. YPK PLN mendukung untuk peningkatan sarana dan fasilitas Kampus.
“Kami mempunyai aset tanah yang dahulu jadi Zona Hijau berkat dukungan dari berbagai pihak. Alhasil aset tanah tersebut bisa kami jadikan Zona Kampus yang nantinya direncanakan bakal menjadi Kampus 2 IT-PLN,” terangnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah III, Paristiyani menyambut baik dengan adanya penambahan Prodi. Ia menyampaikan, bahwa terjadi penurunan lulusan tenaga teknik ketenagalistrikan. Menurutnya, dengan dibukan enem Prodi baru tersebut bisa mendongkrak kembali lulusa-lulusan Tenaga Teknik Ketenagaistrikan.
“Saya berharap IT-PLN bukan hanya unggul mencetak tenaga teknik ketengalistrikan, tetapi juga SDM ini bisa mengikuti perkembangan industri slah satunya skill bahasa asing,”ujarnya.
Dalam acara tersebut turut hadir Direktur Utama PT PLN Enjiniring Didik Sudarmadi, General Manager PT PLN Pusertif Septa Hamid, General Manager PLN Puslitbang Iswan Prahastono, Manager PLN UP3 Faisal Risa, dan EVP HCM PT Haleyora Power Ati Sri Suryati. Ditambah, para Dosesn, Staff, dan Civitas Akademika IT-PLN.
0 Komentar
Berikan komentar anda