
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM F.X. Sutijastoto mengatakan, untuk mengejar target investasi senilai US$ 2,3 miliar pada tahun ini. Pemerintah berencana memanfaatkan lahan bekas tambang untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) . Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan evaluasi awal terhadap 200 hektare lahan bekas tambang yang siap digarap untuk pembangkitan.
“Pembangunan PLTS dipilih karena memiliki masa konstruksi yang lebih singkat dibandingkan pembangkit lain. Kemungkinan pembangunan PLTS bisa dilakukan dalam 1 tahun saja,” terangnya.
Menurutnya, penggunaan lahan bekas tambang untuk lokasi pembangkitan tidak hanya bisa dilakukan oleh penambang, namun terbuka untuk pelaku bisnis lainnya. Selain membangun pembangkit EBT, pemerintah juga mendorong PLN untuk meningkatkan penjualan listrik, terutama ke industri smelter di Kalimantan maupun Sulawesi.
“Karenanya dibarengi juga oleh pembangunan transmisi di wilayah yang banyak bekas tambangnya seperti Kalimantan dan Sulawesi,” tandasnya. (CR)
0 Komentar
Berikan komentar anda