
Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir mengatakan, saat ini porsi batu bara dalam pembangkit listrik milik PLN lebih besar ketimbang pembangkit yang menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak). Untuk itu, pihaknya meminta agar Presiden Joko Widodo segera membuatkan Peraturan Presiden (Perpres) harga khusus batu bara untuk pembangkit listrik.
“Mungkin awal Maret Perpresnya akan keluar untuk amankan PLN ke depan. Sebab, sebelumnya Presiden telah mencanangkan untuk menetapkan harga batu bara secara fix,” jelas Sofyan pekan lalu, seperti yang dituliskan (05/03).
Naikknya harga batu bara, lanjut Sofyan, telah menyebabkan potensi keuntungan PLN hilang hingga mencapai Rp 20 triliun. Tahun lalu, PLN meraih laba hanya Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga akhir tahun 2017 lalu, porsi batu bara dalam bauran energi pembangkit listrik tercatat sebesar 57,22%. Sementara, selebihnya berasal dari BBM sebesar 5,81%; gas bumi sebesar 24,82%; dan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 12,15%.
Tercatat bahwa porsi batu bara menjadi penggunaan yang terbesar, hal ini bisa dilihat dari output produksi listrik dari tiap jenis pembangkit yang menggunakan jenis energi tersebut.
Sementara, untuk penggunaan BBM, Pemerintah terus mengupayakn agar pemakaian jenis energi tersebut dapat berkurang, dan terbukti pada akhir 2017 ini porsi BBM berkurang drastis ketimbang 2014 yang mencapai 11,81%
Pasalnya, sejak 2014 silam, penggunaan BBM terus menurun, tercatat pada 2015 penggunaan bbm sekitar 8,58%. Lalu pada 2016 sekitar 6,96%, dan puncaknya pada 2017 ini sebesar 5,81%.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintah menargetkan dalam bauran energi nasional tahun 2018 ini penggunaan BBM pada pembangkit listrik hanya menyisakan 5%.
Selain menurunnya konsumsi BBM, Kementerian ESDM juga mencatat, konsumsi listrik nasional pada 2017 mencapai 1.021 kWh/kapita, hal ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (2016) sebesar 65 kWh/kapita.
Kondisi seperti ini dipengaruhi dengan meningkatnya rasio elektrifikasi dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin banyak mengonsumsi listrik dalam kehidupan sehari-hari. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda